Setiap brand pasti memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri yang membuatnya berbeda dari lainnya, ini disebut sebagai Unique Selling Point (USP). Saat melakukan analisis kompetitor, sebuah brand juga harus menentukan unique selling point agar bisa lebih unggul dan berbeda dari kompetitornya.
Pasalnya, di pasaran ada banyak produk serupa yang membuat persaingannya semakin ketat, sehingga setiap perusahaan harus memiliki USP agar lebih mudah dalam menerapkan strategi bisnis. Baca penjelasan lengkap tentang unique selling point serta cara menentukannya berikut ini.
Apa itu Unique Selling Point?
Unique selling point artinya keunikan yang harus dimiliki suatu brand/perusahaan agar lebih menonjol dan berbeda dari pesaingnya. Ini sangat bermanfaat karena adanya nilai keunikan dari suatu produk, membuat konsumen merasa tertarik untuk membeli produk tersebut.
Memiliki unique selling point artinya hanya brand atau produk Anda saja yang memiliki ciri khas tersebut. Apabila mampu membentuk USP, maka penerapan strategi pengembangan bisnis dapat lebih mudah karena memiliki keunikan yang bisa ditawarkan kepada konsumen.
Kemungkinan dijual beberapa produk serupa namun brand-nya berbeda di luar luar sana, di mana masing-masing pasti memiliki ciri khas tersendiri. Konsumen pasti lebih memilih mana yang lebih menguntungkannya atau mungkin brand paling terkenal.
Itulah mengapa, menentukan USP adalah hal penting bagi setiap perusahaan jika ingin mampu bersaing dengan kompetitor. USP dapat membantu Anda supaya fokus pada pemasaran produk sekaligus membangun brand awareness.
Cara Menentukan Unique Selling Point
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa USP sangat penting bagi sebuah brand agar bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat sehingga penjualan pun bisa meningkat. Sudahkah brand Anda memiliki ciri khas?
Apabila belum memiliki USP, ketahuilah bagaimana cara menentukan unique selling point di bawah ini. Buat produk Anda berbeda dengan pesaing!
1. Posisikan diri sebagai pelanggan
Pertama-tama, cara menentukan USP adalah dengan memposisikan diri sebagai pelanggan. Sebagian penjual mungkin lebih fokus menawarkan produk tanpa memperhatikan kepuasan konsumen itu sendiri.
Padahal, salah satu faktor yang mempengaruhi USP adalah pelayanan dari penjual. Apabila terlalu fokus pada penjualan tanpa memperhatikan kebutuhan dan kepuasan konsumen, produk pasti lebih susah laku di pasaran. Nah, untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen ini, Anda dapat melakukan survei melalui kuesioner kepuasan konsumen.
Kemudian, ketika konsumen mengalami keluhan terkait produk, maka cobalah menempatkan posisi sebagai konsumen tersebut untuk menumbuhkan sikap empati. Pembeli saat produknya tak sesuai ekspektasi, pasti merasa kecewa lalu mengajukan komplain.
Jika Anda menjadi konsumen tersebut, pasti akan mempertimbangkan banyak hal jika ingin membeli produk tersebut kembali di kemudian hari. Oleh karena itu, lakukan evaluasi kekurangan tersebut, perbaiki kemudian jadikan sebagai USP untuk menarik minat pelanggan.
2. Pelajari kebutuhan konsumen
Setiap konsumen pasti memiliki motivasi mengapa mereka melakukan pembelian produk, bisa jadi karena sedang membutuhkan ataupun memang menginginkannya. Maka dari itu, cara menentukan USP adalah dengan mempelajari kebutuhan konsumen.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencari kebutuhan konsumen, antara lain sebagai berikut:
- Permasalahan (problem). Selain mempelajari target pasar, ketahuilah permasalahan konsumen kemudian jadikan peluang menarik. Jadikan peluang itu sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Ini menunjukkan bahwa Anda bisa membantu memecahkan permasalahan mereka.
- Penderitaan (pain). Pelajari penderitaan atau keluhan konsumen, kemudian minimalisir keluhan tersebut supaya konsumen mendapatkan pengalaman terbaik saat menggunakan produk. Contohnya ketika pembeli menerima barang cacat, maka berikan klaim garansi uang kembali atau retur produk.
- Keinginan (goals). Cari tahu produk seperti apa yang sedang diinginkan oleh pasar. Jual produk dengan banyak peminat agar ramai pembelinya.
Setiap bisnis pasti memiliki pesaing, maka jadikanlah sebagai tantangan untuk terus berinovasi. Cari tahu apa kebutuhan pasar sesungguhnya agar bisa menjadikannya sebagai keunikan bisnis Anda.
3. Bandingkan produk dengan kompetitor
Dalam dunia bisnis, persaingan merupakan hal wajar dan pasti terjadi. Supaya mampu bertahan di tengah-tengah ketatnya persaingan dengan kompetitor bidang sejenis, brand Anda harus memiliki keunikan atau USP.
Perhatikan produk yang dijual oleh kompetitor, kemudian bandingkan. Temukan kelebihan dan kekurangan masing-masing dari produk kompetitor maupun milik brand Anda. Cari tahu berdasarkan fungsinya, fiturnya, cara penawarannya, rentang harga, hingga manfaat yang diperoleh jika menggunakannya.
Cara membandingkannya bisa juga melalui analisis SWOT. Temukan kekuatan dan kelemahannya. Manfaatkan kelemahan mereka untuk dijadikan sebagai keunggulan brand milik Anda.
Misalnya jika brand kopi A menjual kopi kualitas premium dengan harga di atas Rp40.000 per cup, sedangkan brand kopi B Anda menjual kopi lokal dengan harga setengah lebih murah dari brand A. USP yang bisa diterapkan oleh B, yaitu membuat branding sebagai ‘kopi lokal asli dan berkualitas’.
4. Identifikasi keunikan atau keunggulan produk
Seperti pada penjelasan sebelumnya, bahwa jika ingin menentukan USP maka harus membedakan dari kompetitor terlebih dahulu. Setelah itu, lakukan identifikasi keunikan produk yang ditawarkan.
Setiap produk dari suatu brand pasti memiliki keunikannya masing-masing sehingga membuatnya berbeda dari kompetitor, entah itu dari segi harga, desain, rasa, fungsi, manfaat, dan sebagainya. Setelah membandingkannya dengan pesaing, kelompokkan apa saja yang dimiliki oleh brand namun tak dimiliki oleh kompetitor.
Jadikan keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor sebagai keunikan. Setelah itu, branding keunikan tersebut ke masyarakat agar semakin dikenal, namun tetap sesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Contoh Unique Selling Point
Unique selling point artinya nilai jual unik sebuah produk/brand untuk mengenalkan dirinya kepada konsumen. Ini menunjukkan bahwa produk tersebut berbeda ataupun lebih unggul dibandingkan kompetitor.
Setelah membaca mengenai cara menentukan USP, mari kita melihat contoh unique selling point dari dua brand populer, yaitu Coca Cola dan Starbucks. Baca penjelasannya masing-masing di sini!
1. Coca Cola
Siapa tidak kenal Coca Cola? Coca Cola adalah produsen minuman terkenal di kancah internasional dengan slogannya ‘Rasa original dan tidak tertandingi’ serta tagline ‘Taste the feeling’.
Sumber: Foodbev Media
USP yang ditunjukkan dari Coca Cola, yaitu dari slogan serta tagline tersebut. Artinya, Coca Cola menawarkan kesegaran dari produk minumannya secara konsisten, sehingga lebih mudah diingat oleh masyarakat seluruh dunia.
2. Starbucks
Contoh USP yang kedua adalah dari brand kopi terkenal secara internasional, yaitu Starbucks. Starbucks memiliki USP menarik perhatian, sehingga membuat banyak orang membeli kopi di sana meskipun bagi sebagian besar orang (terutama di Indonesia) harganya kurang terjangkau.
Sumber: CNBC
USP Starbucks, yaitu ‘menjual kopi dengan kualitas premium’ di mana hal tersebut merupakan keunggulannya dibandingkan pesaing. Selain itu, Starbucks selalu konsisten dengan kualitas serta layanannya, bahkan menyediakan beberapa menu makanan pendamping minum kopi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Manfaat Memiliki Unique Selling Point bagi Bisnis
USP dari brand terkenal seperti Coca Cola dan Starbucks bisa dijadikan inspirasi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, USP sangat penting jika ingin bisnis semakin berkembang dan mampu bertahan di ketatnya persaingan.
Tak hanya sebagai pembeda dengan kompetitor, ketahui pula manfaat USP bagi sebuah bisnis. Ini penjelasannya.
1. Sebagai pembeda dengan kompetitor
Manfaat memiliki USP adalah digunakan sebagai pembeda dengan kompetitor atau pesaing. Sehingga, jadikan USP sebagai identitas bisnis untuk menunjukkan bahwa produk Anda tidak sama dengan yang lain.
Tonjolkan keunggulan dan keunikannya supaya konsumen dapat mempertimbangkan untuk membeli di tempat Anda. Misalnya melalui fitur, kegunaan/fungsi, rancangan/desain, pelayanan, dan masih banyak lainnya.
2. Menanamkan nilai (value) produk
Manfaat USP lainnya, yaitu dapat menanamkan nilai produk atau value. Sebelum membeli suatu barang, konsumen pasti mempertimbangkan nilai barang terlebih dahulu kemudian membandingkannya dengan kompetitor.
Jika barang tersebut punya nilai bagus, kemungkinan besar konsumen pasti akan memilihnya. Nilai produk yang dimaksud bukan hanya perihal harga, tetapi kualitas produk itu sendiri.
3. Membantu meningkatkan penjualan
Jika mempunyai USP yang bagus, penjualan dapat meningkat secara signifikan. Gunakan USP sebagai cara untuk promosi agar dapat meningkatkan awareness sehingga semakin banyak dikenal oleh masyarakat.
Ketika sebuah produk itu unik atau lebih unggul, konsumen merasa yakin untuk membelinya. Terlebih jika mereka merasa puas, pasti merekomendasikannya kepada orang terdekatnya.
4. Meningkatkan loyalitas dan citra positif dari konsumen
Manfaat USP salah satunya mampu membantu meningkatkan loyalitas konsumen sekaligus membangun citra positif perusahaan. Ketika konsumen merasa puas menggunakan produk, mereka pasti akan melakukan pembelian kembali di kemudian hari.
Oleh karena itu, salah satu USP yang dapat diterapkan adalah meningkatkan pelayanan dan kualitas produk demi kenyamanan sekaligus kepuasan pelanggan. Pastikan melakukannya secara konsisten agar brand terkesan lebih bernilai di mata konsumen.
Nah, selain menganalisa Unique Selling Point produk, memiliki customer service yang baik dan responsive-pun juga penting. Sebab, hal tersebut dapat memengaruhi kesuksesan bisnis Anda. Apalagi, jika bisnis Anda sudah berkembang dan memiliki ratusan bahkan ribuan customer.
Oleh karena itu, untuk menghindari keluhan customer tentang pesan yang tidak dibalas atau customer service yang kurang fast-respon, Anda dapat menggunakan WhatsApp API sebagai solusi customer service bisnis Anda.
Dirancang untuk membantu operasional bisnis dalam skala besar, WhatsApp API dilengkapi dengan berbagai fitur. Di antaranya seperti pesan otomatis, WhatsApp Blast, WhatsApp Masking, centang hijau WhatsApp, bahkan dapat digunakan di multiple user maupun device.
Dengan fitur multiple user maupun device, customer service dapat secara bersama-sama menanggapi pesan atau mengalihkan pesan ke customer service lainnya yang sedang luang. Dengan begitu, pertanyaan dan keluhan pelanggan dapat ditangani secara cepat.
Berbeda dengan WhatsApp Business biasa, untuk mendapatkannya, Anda perlu menghubungi Business Solution Provider WhatsApp resmi seperti Shopkey.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba? Yuk segera integrasikan bisnis Anda dengan WhatsApp API untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan revenue bisnis menjadi lebih banyak lagi!