cta up

Analisis Kompetitor: Cara Membuat, Tujuan & Contohnya

permainan catur

Dalam dunia bisnis, menghadapi persaingan dengan kompetitor adalah hal wajar. Adanya persaingan akan menunjukkan kekuatan maupun kelemahan dari bisnis itu sendiri. Kompetitor tidak selamanya buruk, justru terdapat beberapa hal positif yang bisa diambil untuk mengembangkan perusahaan.

Selain menganalisa segmentasi pasar, melakukan analisis kompetitor juga penting untuk mempersiapkan bisnis agar mampu menghadapi persaingan. Lihat penjelasan selengkapnya berikut ini beserta contoh analisis kompetitor yang benar.

Apa itu Analisis Kompetitor?

Analisis kompetitor adalah kegiatan mengidentifikasi sekaligus mempelajari pesaing untuk memperoleh informasi penting demi pengembangan bisnis. Melakukan analisis kompetitor membantu perusahaan menentukan strategi yang tepat agar bisa terus berkembang sekaligus bertahan di ketatnya persaingan dunia usaha.

Hal-hal yang dipelajari dari kompetitor tak selalu mengenai strategi pemasaran atau promosi yang diterapkan. Tetapi juga kelebihan dan kekurangan produk hingga proses penjualannya ke konsumen. Tentunya harus menggunakan langkah analisis kompetitor yang tepat agar semakin efektif. 

Melalui analisis kompetitor, perusahaan dapat mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, serta ancaman atau SWOT bisnis di masa mendatang. Sehingga, perusahaan mampu bersaing dengan kompetitor supaya lebih unggul dengan mengembangkan berbagai inovasi serta strategi baru yang belum pernah diterapkan sebelumnya oleh pesaing.

Tujuan Analisis Kompetitor

Melakukan analisis pesaing bisnis bukan bertujuan untuk menjatuhkan pihak pesaing, tetapi untuk membuat perusahaan Anda berkembang dan lebih unggul. Ketahuilah apa saja tujuan analisis kompetitor di bawah ini.

  • Melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing bisnis terkuat dalam bidang yang sama. Manfaatkan kelemahan tersebut untuk menjadikan perusahaan Anda lebih unggul.
  • Mempelajari strategi bisnis kompetitor dalam menjangkau pelanggan dan memperoleh keuntungan.
  • Memahami kondisi pasar dan kebutuhannya, supaya mengetahui apa saja faktor penghambat pertumbuhan bisnis, sehingga dapat lebih mudah memecahkan masalah tersebut.
  • Menerapkan strategi bisnis yang belum pernah diterapkan oleh pesaing.
  • Menemukan berbagai peluang sekaligus menghindari ancaman bisnis pada masa mendatang.

Cara Membuat Analisis Kompetitor

notebook dengan tumpukan kertas dengan gambar grafik dan kacamata

Langkah analisis kompetitor tidak bisa dilakukan hanya menggunakan intuisi atau perkiraan saja, tetapi lebih kompleks lagi. Anda harus menentukan tujuan, melakukan riset pasar, mengelompokkan pesaing, hingga riset tambahan dengan kata kunci tertentu.

Baik penggiat bisnis baru maupun sudah lama, harus mampu bertahan dalam ketatnya persaingan bisnis agar pelanggan tidak lari ke pesaing. Pelajari cara membuat analisis kompetitor berikut untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing Anda.

1. Tentukan tujuan

Langkah analisis kompetitor yang pertama adalah menentukan tujuan terlebih dahulu agar lebih efektif. Berdasarkan penjelasan sebelumnya terdapat beberapa tujuan perusahaan melakukan analisis terhadap pesaingnya, antara lain mempelajari strategi pemasaran, mengetahui kelemahan pesaing, mempelajari kondisi pasar, dan lainnya.

Jika tujuannya sudah jelas, proses identifikasi menjadi lebih mudah. Misalnya jika Anda bermaksud mempelajari strategi pemasaran kompetitor supaya produk bisa cepat laku di pasaran. Maka, pelajari inovasi apa yang perlu dilakukan agar mampu bersaing, pastikan masih belum pernah diterapkan oleh pihak kompetitor.

2. Mulailah melakukan riset pasar

Selanjutnya, mulailah melakukan riset pasar untuk mengetahui perusahaan apa saja yang menjual produk serupa. Ketahuilah seperti apa target pasar sasaran kompetitor, bisa jadi terdapat perbedaan. Misalnya Anda menargetkan penjualan kepada orang dewasa, sedangkan pesaing menargetkan ke pelajar.

Kegiatan riset pasar sebaiknya dilakukan oleh orang berkompeten supaya memperoleh hasil akurat, bisa juga memanfaatkan jasa bisnis konsultan. Meskipun produk yang ditawarkan ke konsumen sama, namun pasti terdapat perbedaan dari beberapa aspek. Misalnya dari segi pemasaran dan metode pelaksanaan bisnisnya.

3. Kelompokkan kompetitor

Dalam menganalisis para pesaing bisnis, perlu mengelompokkan kompetitor supaya lebih mudah mengidentifikasinya. Kategori kompetitor dikelompokkan menjadi tiga jenis, ini penjelasannya:

  • Direct Competitors (Kompetitor Langsung). Artinya kompetitor yang pelaksanaan bisnis, target pasarnya, hingga teknik pemasarannya sama persis dengan bisnis Anda. Jadi, bisa dikatakan bahwa mereka merupakan pesaing secara langsung. Kategori ini membutuhkan perhatian khusus.
  • Indirect Competitors (Kompetitor Tidak Langsung). Berbeda dengan direct competitors yang secara keseluruhan mirip, indirect competitors cenderung berbeda dalam beberapa hal. Misalnya dalam menangani pelanggan mungkin caranya sama, namun berbeda caranya dalam memecahkan masalah tersebut.
  • Replacement Competitors (Kompetitor Bayangan). Ini merupakan pesaing yang memiliki jenis produk berbeda, namun bisa saling menggantikan supaya konsumen mempunyai lebih banyak pilihan.

Ketiga kelompok kompetitor tersebut dapat mempermudah melakukan identifikasi. Dengan begitu, dapat mengetahui mana yang harus diprioritaskan dan paling kuat supaya mendapat perhatian khusus.

4. Identifikasi dan kumpulkan data pesaing

Langkah analisis kompetitor setelah mengelompokkan para pesaing, yaitu mengidentifikasi serta mengumpulkan data pesaing. Kumpulkan informasi-informasi penting, seperti cara mereka mempromosikan produk, macam inovasi produknya, hingga sosial medianya.

Pada tahap ini, Anda sudah bisa mulai mencari tahu kelebihan dan kekurangan pesaing tersebut. Jadikan sebagai acuan untuk mengembangkan bisnis, kemudian lakukan evaluasi dan bandingkan dengan bisnis yang sedang Anda jalankan saat ini.

Jika sudah mengetahuinya, Anda pun menjadi tahu apa yang perlu diubah dan ditingkatkan kualitasnya supaya lebih baik. Selain itu, pelajari pula cara terbaik untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

5. Kenali cara kompetitor mengembangkan bisnisnya

Setiap bisnis pasti memiliki cara tersendiri untuk mengembangkan usahanya. Apabila ingin mampu bersaing, maka harus mengenali cara kompetitor dalam mengembangkan bisnisnya. 

Cari tahu bagaimana cara mereka mempromosikan produk sesuai target pasar, tools yang dipakai untuk mengembangkan bisnis, memanfaatkan jasa influencer atau tidak, dan lain sebagainya. Manfaatkanlah kecanggihan teknologi terkini untuk melakukan pengamatan lebih mendalam.

Beberapa tools dapat dimanfaatkan untuk mengamati kompetitor dalam mengembangkan bisnisnya. Ini macam dan kegunaan tools tersebut:

  • Ahrefs. Gunanya untuk memperoleh data yang kaitannya dengan mesin pencarian kompetitor, termasuk keyword.
  • Similar Web. Mencari data tentang gambaran umum traffic situs perusahaan, keywords, iklan, hingga sosial media pesaing.
  • Sprout Social. Tools ini dapat dimanfaatkan untuk mencari tahu kinerja kompetitor di sosial media.
  • Crunchbase. Tools Crunchbase dapat digunakan untuk memperoleh gambaran umum perusahaan, seperti pendanaan, jumlah karyawan, serta data lainnya.

6. Lakukan analisis SWOT

Lakukan pula analisis SWOT supaya dapat mengetahui kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), serta ancaman (threats) dalam bisnis. Dengan membuat analisis SWOT, Anda akan mengetahui langkah yang tepat untuk membuat usaha semakin maju sekaligus mampu bersaing dengan para kompetitor di luar sana. Sebagai referensi, jika Anda memiliki bisnis di bidang kuliner, silakan simak contoh analisis SWOT usaha makanan yang sudah kami buat di artikel sebelumnya.

Tak hanya mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis. Kelompokkan pula berbagai faktor penghambat yang dapat menjadi ancaman di masa mendatang, serta peluang apa saja yang bisa diambil supaya usaha bisa semakin berkembang.

7. Lakukan riset menggunakan keyword tertentu

Lakukan pula riset secara sederhana menggunakan keyword atau kunci tertentu melalui mesin pencari. Apabila menemukan sebuah situs dengan kata kunci yang sama, maka situs tersebut bisa jadi merupakan pesaing Anda.

Riset keyword menggunakan strategi SEO (Search Engine Optimization). Temukan apa saja kata kunci yang ditargetkan kemudian bandingkan dengan kata kunci bisnis Anda.

Contoh Analisis Kompetitor

Setelah mengetahui penjelasan seputar analisis kompetitor dan langkah-langkah melakukannya, mari membahas contoh analisis pesaing bisnis. Penjelasan ini kami buat dalam bentuk tabel supaya lebih mudah memahaminya.

Berikut ini merupakan contoh analisis kompetitor dari produk fashion yang bisa dijadikan referensi.

IndikatorToko Fashion AToko Fashion B
LokasiSurabayaSurabaya
Target konsumenAnak-anak hingga orang dewasaAnak-anak hingga orang dewasa
ProdukPakaian pria dan wanitaPakaian wanita
Rentang hargaRp50.000 – Rp500.000Rp100.000 – Rp350.000
Media sosial/websiteFacebook, Instagram, Tik Tok, website, Shopee, LazadaFacebook, Instagram, Telegram, website, Shopee
Strategi promosiPameran/bazarBeriklan di sosial mediaKonten sosial mediaProgram member/loyaltiDiskon, voucher, promo hari besarAda sistem resellerBeriklan di sosial mediaKonten sosial mediaDiskon, voucher, promo hari besarPaket bundlingDiskon pelanggan baruMenggandeng influencer
Respon konsumenKonsumen menyukai produk karena harganya terjangkauKonsumen menyukai produk yang bervariasiKonsumen menyukai produk karena bahannya berkualitasKonsumen menyukai paket bundling karena dinilai lebih hemat

Perlu diketahui bahwa tujuan melakukan analisis pesaing bukan untuk menjatuhkan mereka, namun jadikan sebagai acuan untuk menentukan strategi bisnis yang tepat supaya dapat bersaing dan semakin berkembang. Tabel contoh analisis pesaing bisnis di atas dapat dijadikan referensi.

Related Articles

Upgrade informasi bisnis kamu dengan ShopKey

logo light

Sopo Del, Dangsina lobby, Tower B, #2019 20nd Floor, Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6 Kawasan Mega Kuningan,Jakarta Selatan Jakarta – 12950

02186655231

OUR SERVICES

Subscribe

Join our email list to receive insights & stories from business owners, new product information, and more.

2020 © PT Gamechange Indonesia