Dalam dunia bisnis, pebisnis tidak hanya memikirkan tentang seberapa besar jumlah pendapatan dan penjualan yang berhasil dilakukan. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan strategi tepat dalam penjualan dan pemasaran agar bisa mencapai hasil yang diinginkan. Salah satunya adalah dengan memahami konsep penjualan dengan sales funnel.
Konsep sales funnel yang dirancang dengan maksimal akan berpotensi meningkatkan brand awareness perusahaan dan tentunya pendapatan bisnis. Dalam konsep ini, pebisnis perlu mendekatkan diri kepada pelanggan dan mengetahui kebutuhan mereka.
Nah, sekarang saatnya bagi perusahaan Anda untuk mulai menerapkan konsep sales funnel dengan mengetahui pengertian, tujuan, langkah-langkah, hingga contohnya. Mari simak artikel berikut ini untuk informasi lebih lanjut!
Pengertian Sales Funnel
Sales funnel adalah konsep penjualan yang dilakukan dengan beberapa tahap, mulai dari menciptakan kesadaran atau pengetahuan akan produk hingga tahap akhir untuk melakukan pembelian. Konsep ini dikatakan “funnel” atau corong karena dimulai dari tahap paling rendah/sederhana hingga akhirnya ke tahap akhir. Konsep ini tidak hanya diterapkan pada bisnis offline saja, tetapi juga bisnis online.
Fungsi dari penerapan konsep ini adalah agar perusahaan bisa lebih memahami kebutuhan pelanggan agar strategi pemasaran dan penjualan dapat disesuaikan. Dengan kata lain, perusahaan perlu mengetahui pola konsumsi dan tren pelanggan agar berpeluang untuk melakukan pembelian produk/jasa.
Tujuan Sales Funnel
Adapun tujuan dari penerapan konsep sales funnel adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kondisi dan Kebutuhan Pasar
Setiap bisnis tentunya memiliki target pasar yang berbeda. Ada bisnis yang target pasarnya adalah remaja, orang dewasa/orang tua, pekerja umum, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Setiap target ini memiliki pola konsumsi dan kebutuhan yang berbeda satu sama lain.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pebisnis perlu menganalisisnya dengan sales funnel dengan mengelompokkan pelanggan berdasarkan gender, usia, tren, dan sebagainya sesuai kebutuhan. Dari analisis tersebut, bisa terlihat apa saja yang menjadi kebutuhan mereka dalam berbelanja.
Kebutuhan tersebut bisa berupa harga terjangkau, metode pembayaran mudah, dan sebagainya. Jadi, perusahaan Anda pun dapat menyesuaikannya agar lebih efektif dalam penjualan.
2. Identifikasi Pelanggan Potensial
Agar target konsumen lebih tepat sasaran, sales funnel berfungsi untuk bantu perusahaan dalam mengidentifikasi pelanggan potensial. Pelanggan potensial di sini adalah calon konsumen yang berpeluang untuk melakukan pembelian produk/jasa bisnis.
Dengan menyaring mana saja pelanggan yang potensial dan tidak, hal ini akan mempermudah operasional dan transaksi dalam bisnis. Dengan begitu, perusahaan pun akan lebih fokus dalam mendapatkan dan mengembangkan pelanggan potensial tersebut.
3. Penetapan Strategi Penjualan dan Pemasaran
Sales funnel juga bertujuan untuk bantu perusahaan dalam menetapkan strategi penjualan dan pemasaran. Dengan mengetahui kebutuhan dan pola konsumen, pebisnis bisa lebih fokus pada metode pemasaran tertentu.
Misalnya, target pasar adalah orang dewasa berusia 17–27 tahun. Metode pemasarannya pun akan berbeda dengan konsumen yang berusia di bawah atau di atas target pasar tersebut. Dengan pengelompokkan ini, pebisnis akan lebih tepat sasaran dengan menggunakan media sosial, pamflet, atau media lainnya sebagai ajang promosi.
Langkah-Langkah Sales Funnel
Untuk menerapkan konsep ini, mari simak beberapa langkah sales funnel yang bisa diterapkan dalam perusahaan Anda:
1. Kesadaran (Awareness)
Langkah pertama dalam penerapan konsep ini adalah membangun atau meningkatkan kesadaran pelanggan. Kesadaran ini berkaitan dengan bagaimana pelanggan mengetahui, mengenal, dan menyadari keberadaan produk/layanan bisnis Anda.
Dalam langkah ini, perusahaan perlu gencar dalam pemasaran dengan tujuan menarik perhatian target pasar. Caranya bisa dilakukan dengan membuat konten menarik, promo atau potongan harga, dan sebagainya.
2. Ketertarikan (Interest)
Setelah pelanggan menyadari produk/jasa bisnis Anda, kemungkinan pelanggan untuk tertarik perlu diupayakan. Dalam tahap ketertarikan ini, Anda perlu menyampaikan informasi lebih lengkap terkait produk/jasa bisnis.
Informasi ini mencakup harga, manfaat, fitur, atau kelebihan lainnya dari produk/jasa yang ditawarkan. Dengan begitu, pelanggan pun bisa memiliki ketertarikan lebih dalam terhadap barang yang ditawarkan.
3. Pertimbangan (Consideration)
Pelanggan yang tertarik kemudian akan mempertimbangkan apakah produk bisnis sesuai kebutuhan atau cocok dengan mereka. Langkah pertimbangan ini bisa menjadi dasar pengambilan keputusan apakah pelanggan akan melanjutkan transaksi atau tidak.
Dalam langkah ini pula, pelanggan kemungkinan akan membandingkan produk/jasa perusahaan Anda dengan kompetitor lainnya. Jadi, Anda perlu lebih gencar lagi dalam memasarkan serta mempromosikan barang bisnis Anda.
4. Aksi (Action)
Tahap akhir dari konsep sales funnel adalah adanya tindakan aksi dari pelanggan dalam membeli produk/jasa perusahaan. Dalam tahap ini, pelanggan sudah memutuskan untuk melanjutkan transaksi dan melakukan pembayaran.
Agar pelanggan mencapai tahap aksi, pebisnis harus menyiapkan dan mempertimbangkan beberapa opsi untuk mempermudah transaksi. Misalnya, variasi metode pembayaran, kemudahan pelacakan barang, dan sebagainya.
Contoh Sales Funnel
Agar Anda memiliki gambaran lebih luas, ada contoh ilustrasi dalam penerapan konsep sales funnel. Dalam ilustrasi ini, posisikan diri Anda sebagai pebisnis skincare dengan target konsumen berusia 17–27 tahun.
Untuk meningkatkan kesadaran akan merek dan bisnis, Anda membuat kampanye iklan online di beberapa platform media sosial, seperti Instagram dan WhatsApp. Kampanye ini berfokus pada penggunaan poster yang unik dan copywriting atau caption menarik. Dalam poster tersebut, dicantumkan nomor yang bisa dihubungi atau situs web yang bisa dikunjungi.
Berikutnya, pelanggan yang tertarik akan mengunjungi situs, e-commerce, atau menghubungi nomor yang ada di poster tersebut. Sediakan informasi seputar detail produk, harga, serta testimoni dari pelanggan sebelumnya agar menjadi dasar pertimbangan pelanggan dalam membeli produk/jasa.
Setelah pelanggan tertarik dan merasa kebutuhannya terpenuhi dari produk/jasa bisnis Anda, mereka akan melanjutkan pembelian. Sediakan metode dan sistem pembelian yang mudah dan efektif agar pelanggan tidak kesulitan dalam proses transaksi.
Demikianlah beberapa informasi terkait sales funnel, mulai dari pengertian hingga contohnya. Setelah memahami informasi di atas, kini saat yang tepat bagi perusahaan Anda untuk mulai menerapkan konsep tersebut. Dengan demikian, target pasar dan penjualan perusahaan pun akan lebih tepat sasaran dan mengalami peningkatan.