cta up

Pelajari Bagaimana Cara Membuat Iklan yang Efektif dan Tepat Sasaran

laptop dan tab

Pemasaran merupakan suatu hal yang penting dalam dunia bisnis. Tanpa pemasaran (marketing), konsumen tidak akan membeli atau bahkan tidak mengetahui produk Anda. Saking pentingnya aspek ini, tidak jarang perusahaan-perusahaan baru membuat anggaran pemasaran yang besar dan “jor-joran”. 

Namun, anggaran pemasaran yang besar saja tidak cukup apabila iklan yang dibuat tidak tepat sasaran. Misalnya, produk perusahaan Anda adalah sepatu untuk wanita. Tentu anggaran untuk memasarkan produk tersebut akan percuma kalau Anda memasang iklan baliho di tempat yang notabene berisi laki-laki, di lapangan futsal misalnya. 

Lalu, bagaimana cara membuat iklan yang efektif dan tepat sasaran? Berikut ini tipsnya:

Pentingnya Membuat Iklan yang Efektif dan Efisien

Menurut data dari Deloitte dalam survei tahunan yang diselenggarakan oleh lembaga ini. Rata-rata perusahaan mengalokasikan 13,6% anggarannya untuk pemasaran saja. Dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, alokasi ini naik hingga 3,9%. Ini artinya, apabila perusahaan Anda memiliki anggaran Rp100.000.000, maka Rp13.600.000 diantaranya dialokasikan untuk pemasaran. 

Dengan tingginya budget untuk pemasaran ini, maka tidak heran kalau sebaiknya strategi pemasaran, termasuk pembuatan iklan, harus disusun dengan hati-hati, supaya peningkatan penjualan dan laba perusahaan minimal setara dengan anggaran yang dikeluarkan. 

Cara Membuat Iklan yang Efektif dan Tepat Sasaran

1. Tentukan tujuan iklan

Tujuan dari pembuatan iklan itu ada banyak. Ada iklan yang memang dibuat untuk meningkatkan penjualan, tapi ada juga iklan yang dibuat demi meningkatkan brand awareness perusahaan saja. 

Tujuan ini penting untuk ditentukan karena bisa digunakan untuk menentukan indikator kesuksesan pemasaran yang sesuai. Indikator ini kemudian digunakan untuk mengevaluasi apakah tujuan pemasaran sudah tercapai atau belum. 

Misalnya, tujuan iklan perusahaan Anda adalah meningkatkan brand awareness, maka variabel peningkatan penjualan tidak bisa digunakan untuk mengukur kesuksesan sebuah iklan karena brand awareness yang tinggi belum tentu meningkatkan penjualan dalam jangka pendek, begitu pula sebaliknya. 

2 Definisikan siapa konsumen yang menjadi target sasaran

Iklan tidak akan pernah bisa tepat sasaran kalau perusahaan tidak bisa mengidentifikasi siapa “target sasaran” tersebut dan mengidentifikasi bagaimana perilaku “target sasaran tersebut”. Hal ini penting supaya Anda menentukan platform dan gaya komunikasi yang sesuai untuk iklan tersebut. 

Misalnya, produk perusahaan Anda adalah sepatu yang seringkali digunakan oleh seorang wanita berusia 20-45 tahun untuk bekerja. Maka, target sasaran Anda atau konsumen produk Anda adalah wanita pekerja berusia 20-45 tahun. Selanjutnya, Anda tinggal mencari platform yang sesuai dengan target konsumen tersebut. 

3. Pilih platform yang sesuai

Saat ini ada banyak platform yang bisa Anda manfaatkan untuk berpromosi, mulai dari media sosial, website, iklan televisi hingga baliho dan banner di pinggir jalan. Setiap platform memiliki karakteristik tersendiri, termasuk dalam hal biaya dan pembacanya. 

Misalnya meskipun memiliki kemiripan dalam hal format, iklan di Instagram dan LinkedIn cenderung memiliki pangsa pasar yang berbeda. Instagram, di satu sisi, lebih sering diakses oleh orang dari usia remaja hingga dewasa muda. Ketertarikan pengguna Instagram pun cenderung lebih umum dibandingkan LinkedIn. Di sisi lain, LinkedIn cenderung diakses oleh para eksekutif muda atau generasi muda yang sedang mencari pekerjaan. 

Oleh sebab itu, jika produk perusahaan Anda adalah sepatu wanita untuk 20-45 tahun, sebaiknya dipromosikan langsung di Instagram. Namun, apabila Anda membuka lowongan pekerjaan atau memang bergerak di bidang outsourcing, maka LinkedIn adalah platform yang tepat.

4. Tentukan format iklan yang sesuai

Setelah memilih platform, maka kini saatnya memilih format iklan yang sesuai. Dalam sebuah iklan, khususnya di media sosial, terdapat beberapa jenis format dan “placement” yang harus Anda pertimbangkan. Sebab, setiap format memiliki komposisi yang berbeda. 

Berikut ini beberapa format dan placement yang dapat Anda pertimbangkan:

  1. Iklan feeds dalam bentuk foto, carousel atau video. Iklan ini akan tampil di feeds atau kronologi pengguna dalam bentuk foto atau carousel (foto yang bisa digeser). 
  2. Iklan story. Sesuai dengan namanya, iklan ini akan tampil di story pengguna media sosial. 
  3. Right column ads. Jika Anda pengguna Facebook, tentu Anda akan menyadari adanya gambar iklan kecil yang ada di bagian kanan kronologi Facebook Anda. Nah, jika Anda memilih opsi ini, maka iklan perusahaan Anda akan ditampilkan di bagian ini. 

Adapun dalam memilih format iklan ini, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti biaya dan komposisi iklan. Komposisi ini termasuk berapa ukuran gambar atau video dan kata-kata yang dapat digunakan. Hal ini penting, supaya gambar iklan yang Anda tampilkan tidak pecah atau kata-kata jualan yang Anda tampilkan jadi tidak maksimal hanya karena salah memilih format. 

5.Perhatikan gaya komunikasi iklan

Sebuah iklan sebaiknya menyampaikan:

  1. Nama produk tersebut. 
  2. Apa kegunaan atau fungsinya. 
  3. Cocok untuk digunakan oleh siapa. 
  4. Bagaimana cara membelinya (diikuti dengan kalimat yang mendorong penjualan),

Dalam menyampaikan keempat hal di atas, tim marketing dituntut untuk menemukan gaya komunikasi yang tepat dan kreatif supaya mudah diingat oleh penonton atau pendengar iklan tersebut. Untuk lebih mudahnya, coba Anda amati gaya komunikasi iklan iconic dari Head & Shoulders di tautan berikut:

Iklan Head & Shoulders

Meskipun tampak sederhana dan tidak banyak menyampaikan keempat hal di atas, namun iklan ini terbilang sukses karena gaya komunikasinya yang kekinian dan lucu. Sama halnya dengan iklan-iklan dari Thailand. Walaupun Anda tidak paham bahasanya, namun karena gaya penceritaan yang lucu atau mengharukan, iklan-iklan dari negeri Gajah Putih tersebut banyak sukses di pasaran. 

6. Tentukan unique selling proposition (USP)

Untuk menyusun gaya komunikasi iklan yang efektif dan efisien, Anda harus menentukan unique selling proposition (USP) atau satu dua hal yang unik dari produk Anda dan tidak bisa diperoleh di produk pesaing. USP inilah yang nantinya harus ditonjolkan dalam iklan tersebut. 

Misalnya, untuk produk sepatu kantor wanita di atas. Jangan hanya berkata kalau produk tersebut “bagus dan cantik”, tetapi tuliskan keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk lainnya, misal “terbuat dari kulit hewan asli” atau “awet dari dulu hingga kini” dan lain sebagainya. USP ini nantinya secara tidak langsung akan membentuk persepsi konsumen terhadap produk Anda. 

Masih bingung cara membuat iklan yang efektif dan efisien? Tak perlu khawatir! Segera hubungi ShopKey+ untuk beriklan di Facebook dan Instagram. Hanya dengan Rp35.000 rupiah per hari, Anda sudah bisa beriklan di dua platform media sosial besar sekaligus dan mendapatkan konsultasi pemasaran menggunakan iklan langsung dari ahlinya! Tunggu apa lagi?! Kembangkan bisnis Anda bersama ShopKey+!

Related Articles

Upgrade informasi bisnis kamu dengan ShopKey

logo light

Sopo Del, Dangsina lobby, Tower B, #2019 20nd Floor, Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6 Kawasan Mega Kuningan,Jakarta Selatan Jakarta – 12950

02186655231

OUR SERVICES

Subscribe

Join our email list to receive insights & stories from business owners, new product information, and more.

2020 © PT Gamechange Indonesia