Performa bisnis yang optimal adalah impian setiap pebisnis dalam menjalankan operasional perusahaannya. Salah satu cara untuk mengukur dan memantau performa tersebut adalah melalui penilaian KPI (Key Performance Indicator). Apa itu KPI?
Sederhananya, KPI adalah alat pengukuran sistem manajemen perusahaan yang menggunakan indikator-indikator tertentu guna menentukan keberhasilan setiap divisi dalam perusahaan. Pada sebuah perusahaan yang terstruktur, setiap bidang seperti keuangan, pemasaran, penjualan, dsb menggunakan KPI sebagai alat penilaian. Terlebih pada bidang sales yang berperan cukup penting dan krusial di dalam perusahaan.
Lalu, apa saja yang perlu diukur atau indikator dalam KPI sales oleh bisnis? Apa pengaruhnya KPI dalam konteks penjualan? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!
Apa itu KPI dalam Konteks Penjualan?
KPI dalam konteks penjualan adalah indikator yang digunakan untuk mengukur performa/kinerja karyawan dan hasil penjualan dalam bisnis. Untuk mencapai keberhasilan performa tersebut, tentu ada target tertentu yang perlu dicapai oleh para karyawan.
Dari KPI penjualan ini, karyawan dan perusahaan dapat memahami serta mengevaluasi sejauh mana target penjualan tersebut tercapai. Selain itu, indikator ini pun dapat bantu perusahaan dalam mengidentifikasi tren pasar sehingga bisa segera membuat inovasi atau mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Indikator ini pun dapat memberikan gambaran seberapa efektif strategi penjualan yang sudah diterapkan selama ini. Apabila dirasa kurang efektif, perusahaan bisa segera mengambil tindakan untuk melakukan perubahan guna mencapai target yang dibutuhkan.
Contoh KPI Sales yang Perlu Diukur oleh Bisnis
Berikut ada 10 contoh KPI sales yang perlu diukur oleh bisnis agar efektif dalam menilai kinerja bidang:
1. Market Share
Tujuan akhir sebuah bisnis adalah bagaimana produk/jasa yang ditawarkan bisa dikenal oleh masyarakat luas dan bahkan menguasai pasar. Nah, cara untuk melihat dan mengukur produktivitas tersebut adalah melalui penilaian market share.
Dalam KPI sales, penting untuk mengukur sejauh mana bisnis menguasai atau memiliki pangsa pasar dalam industri tertentu. Sederhananya, market share ini berguna untuk menghitung jumlah penjualan produk perusahaan dibandingkan dengan jumlah penjualan produk serupa dalam industri yang sama. Artinya, perusahaan perlu membandingkannya dengan kompetitor lain agar mendapatkan penilaian lebih luas.
2. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Tidak hanya berkaitan dengan jumlah penjualan, KPI sales juga perlu mengukur seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas dengan produk/jasa perusahaan tentu berpeluang besar untuk melakukan pembelian ulang.
Bahkan, potensi pelanggan untuk merekomendasikan bisnis Anda pun semakin besar. Itulah mengapa indikator ini pun menjadi penting untuk dijadikan penilaian karena dapat berdampak pada peningkatan jumlah penjualan bisnis.
3. ROI (Return on Investment)
Tidak dapat dipungkiri bahwa KPI sales mungkin bersinggungan dengan KPI pemasaran. Pasalnya, kedua bidang pekerjaan ini memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana cara menjual produk/jasa perusahaan semaksimal mungkin.
Oleh karena itulah, KPI sales juga perlu mengukur ROI karyawan. ROI ini sendiri berfungsi untuk mengukur seberapa efektif strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai target penjualan. Caranya adalah dengan membandingkan pendapatan yang dihasilkan dengan biaya pemasaran yang dikeluarkan.
4. Tingkat Konversi
Pelanggan yang berpotensial melakukan pembelian berulang perlu dihitung dan didata demi kepentingan ketercapaian target penjualan selanjutnya. Data ini penting karena bisa mengukur seberapa efektifnya karyawan di bidang penjualan dalam mengonversi potensi pelanggan dalam penjualan di pasar.
Dengan kata lain, indikator ini ingin melihat apakah karyawan berhasil mewujudkan konversi potensi pelanggan yang akan membeli produk/jasa menjadi pelanggan yang sebenarnya.
5. Nilai Rata-Rata Penjualan
Setiap bulannya, tentu tim sales atau penjualan akan memiliki atau mencapai target keberhasilan yang berbeda. Bisa saja bulan lalu target yang tercapai tidak maksimal dan bulan berikutnya justru melebihi target yang ada.
Itulah mengapa indikator nilai rata-rata penjualan menjadi penting untuk diukur dalam KPI sales. Tujuannya adalah untuk membandingkan keberhasilan tim dalam mencapai target yang sudah ditentukan. Dari data tersebut, perusahaan bisa segera mengambil tindakan dan keputusan apabila nilai rata-ratanya mengalami penurunan.
Untuk mencapai indikator ini, perusahaan bisa menggunakan aplikasi catatan penjualan seperti ShopKey. Aplikasi ini bisa menampilkan informasi mengenai riwayat penjualan yang dilakukan oleh tim sales. Dari informasi tersebut, bisa dilihat seberapa besar rata-rata penjualan yang sudah dicapai oleh tim apakah sesuai, kurang, atau bahkan lebih dari target.
6. Jumlah Pelanggan Baru
Memiliki pelanggan sebanyak-banyaknya adalah tujuan utama dari tim penjualan. Dari pelanggan yang banyak, berarti potensi penjualan dan pendapatan perusahaan pun akan meningkat.
Tim sales biasanya sudah ditentukan oleh perusahaan mengenai target pelanggan baru yang harus didapatkan setiap bulannya. Tentunya diharapkan ada peningkatan pelanggan karena sangat berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan dan strategi pemasaran yang diterapkan.
7. Cost per Acquisition (CPA)
CPA adalah metode penghitungan untuk melihat dan menentukan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan tindakan dari pelanggan. Tindakan ini berkaitan dengan peluang pelanggan melakukan pembelian produk/jasa.
Indikator ini perlu diukur dalam KPI sales karena tujuan utama dari tim ini adalah apakah pembeli memutuskan untuk membeli produk/jasa atau tidak. Dengan begitu, perusahaan pun dapat segera mengambil keputusan apakah perlu diterapkan strategi penjualan lainnya atau tidak.
8. Retensi Pelanggan
Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang setia dapat terlihat dari KPI sales. Semakin tinggi tingkat retensi pelanggan sebuah perusahaan, hal tersebut menandakan bahwa perusahaan bisa memberikan pelayanan dan penjualan efektif kepada pelanggan.
Indikator penilaian ini menjadi kunci pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan karena banyaknya pelanggan yang melakukan pembelian ulang akan berpengaruh besar terhadap tingkat penjualan perusahaan.
9. Persentase Pertumbuhan Penjualan Setiap Bulan
Jumlah produk/jasa yang sudah terjual setiap bulannya perlu dihitung dan dijadikan dalam bentuk persentase. Tujuannya adalah untuk mengukur pertumbuhan penjualannya dari bulan atau periode sebelumnya.
Dari data ini, perusahaan dan tim sales bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi adanya pertumbuhan atau penurunan penjualan.
10. Ketercapaian Penjualan Bersih
Penjualan bersih adalah jumlah total pendapatan penjualan dikurangi potongan (diskon) atau retur penjualan. Indikator ini harus ada dalam pengukuran KPI sales karena merupakan penilaian fundamental dalam kinerja tim sales.
Penjualan bersih berarti keuntungan yang didapatkan perusahaan. Jika tim berhasil mencapai target penjualan bersih yang sudah ditentukan, berarti penilaian terhadap kinerja tim juga maksimal.
Demikianlah beberapa contoh KPI sales yang perlu diukur oleh bisnis guna mengidentifikasi kinerja karyawan. Penting untuk mengetahui beberapa indikator yang tepat agar penilaian kinerja tim dan perusahaan pun dapat lebih objektif dan terstruktur. Nah, agar lebih mudah dalam mengukur jumlah penjualan tim sales, Anda dapat menggunakan aplikasi sales management dari Shopkey.
Dengan berlangganan Shopkey Premium, Anda tidak hanya akan mendapat layanan sales management, namun juga webstore, omnichannel, dan fitur-fitur lainnya. Tentunya, fitur ini sangat membantu bagi pengembangan bisnis. Jadi, tunggu apa lagi, yuk daftar sekarang!