Tentunya Anda pernah mendengar ucapan “Jangan lupa, like, share dan subscribe jika video ini bermanfaat!” saat menonton video YouTube. Kata-kata tersebut merupakan salah satu contoh CTA yang paling sering diucapkan oleh content creator di YouTube. Kepanjangan CTA adalah call to action.
Gabungan dari kata-kata tersebut sederhana, tapi bisa mendorong penonton, pembaca atau pendengar konten untuk beranjak melakukan hal selanjutnya, entah itu menikmati konten lain dari sumber yang sama, atau bahkan melakukan pembelian. Oleh sebab itu, call to action (CTA) adalah komponen penting dalam sebuah kampanye pemasaran atau promosi.
Pahami apa itu call to action (CTA), bagaimana cara menyusunnya dan contoh-contohnya dengan membaca artikel berikut.
Apa itu Call to Action?
Call to action atau CTA adalah frasa singkat yang disampaikan dengan tujuan untuk mengajak pembaca, penonton atau pendengar untuk melakukan sesuatu. Sesuatu di sini bisa berbagai hal tergantung dengan tujuan pemasaran, seperti subscribe, melakukan pembelian, hingga beranjak ke konten lainnya.
Call to action bisa berupa kalimat pemasaran yang halus, seperti “gunakan shampoo ini untuk membuat rambut Anda bersih, hitam dan berkilau” atau berupa kalimat yang lebih langsung, seperti “Beli Shampoo Rinse Untuk Rambut Hitam dan Berkilau Sekarang Juga!”.
CTA tidak hanya penting untuk tim pemasaran, tetapi juga penting untuk konsumen. Sebab, konsumen membutuhkan langkah selanjutnya jika dia menyukai sebuah konten atau tertarik dengan produk tertentu. Dengan tanpa CTA yang jelas, bisa jadi konsumen bertanya-tanya mengenai cara mendapatkan produk tersebut atau bagaimana cara untuk mendapatkan pemberitahuan dari content creator favoritnya.
Contoh Call to Action untuk Jualan
Selain harus disesuaikan dengan tujuan pemasaran, CTA juga harus disesuaikan dengan platform pemasaran tersebut. Sederhananya, CTA untuk penonton YouTube atau pendengar podcast sebagaimana contoh di atas tentunya kurang cocok untuk digunakan pada pemasaran via email atau artikel. Berikut ini contoh CTA untuk jualan sesuai dengan platfrom-nya:
1. Website
Website merupakan alat pemasaran yang cukup ampuh untuk sebuah perusahaan. Sebab dengan website, perusahaan bisa menampilkan berbagai informasi penting untuk pelanggan mulai dari profil hingga produk-produk menarik. Selain itu, perusahaan juga bisa membuat artikel yang bisa dimasuki dengan call to action dan bisa mendongkrak brand awareness perusahaan melalui teknik SEO.
Berikut ini contoh CTA untuk website sebuah perusahaan.
- Daftar di sini. Frasa ini umumnya digunakan oleh perusahaan demi menarik konsumen untuk berlangganan jasa mereka. Biasanya, frasa ini terdapat di bagian kanan atas landing page atau di bagian bawah artikel. Misalnya, perusahaan aplikasi investasi menggunakannya demi menarik investor baru untuk menggunakan aplikasi mereka.
- Learn more. CTA ini bisa digunakan untuk mengajak pelanggan untuk mempelajari produk dan layanan perusahaan. Frasa ini bisa merujuk ke bagian frequently asked questions (FAQ) atau merujuk ke live chat yang disediakan oleh perusahaan.
- Subscribe. Tombol subscribe juga bisa dimasukkan ke website perusahaan. CTA ini berguna untuk mengajak konsumen untuk berlangganan artikel yang diterbitkan perusahaan, khususnya perusahaan media yang menyajikan berita-berita eksklusif.
- Klik di sini. Frasa ini bisa Anda gunakan untuk mengajak konsumen membaca artikel lainnya, melakukan pendaftaran akun atau mengajak mereka membeli produk dengan cara memberikan tautan produk tersebut. Biasanya, frasa ini terdapat di bagian bawah artikel.
Selain tulisan-tulisan di atas, Anda juga bisa menggunakan icon WhatsApp di website untuk menarik konsumen menghubungi perusahaan Anda melalui WhatsApp Live Chat. Hal ini penting supaya konsumen lebih tahu mengenai produk dan layanan yang Anda tawarkan.
2. Email
Sedikit berbeda dengan website, pemasaran melalui email biasanya dilakukan dengan cara membagikan artikel atau newsletter perusahaan dan memungkinkan perusahaan untuk membuat pesan terasa lebih personal. Oleh sebab itu, CTA yang bisa dimasukkan ke dalam email juga sedikit berbeda. Berikut ini contoh call to action untuk email:
- Klik disini untuk mendapatkan diskon!. Dalam pesan email, perusahaan bisa mengirimkan informasi diskon kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Jika target pemasaran Anda adalah membagikan diskon, maka CTA seperti ini cocok untuk dimasukkan di email.
- Upgrade to premium. Beberapa perusahaan media menggunakan CTA ini di email mereka setelah mengirimkan “sinopsis” dari artikel-artikel berbayar. Tujuannya adalah untuk menarik pengguna supaya bisa berlangganan artikel premium tersebut. Sebab, berlangganan artikel premium bagi perusahaan media sama dengan penjualan.
- Dapatkan 30 hari gratis langganan di sini. Beberapa perusahaan dengan basis pendapatan dari langganan, seperti YouTube atau Spotify umumnya menawarkan gratis berlangganan, sehingga untuk menarik pelanggan baru tidak jarang mereka memasang CTA dengan kalimat seperti ini. CTA ini tidak hanya bisa dipajang di pesan email, tetapi juga di berbagai tempat di website, maupun di aplikasi.
3. WhatsApp
Umumnya, WhatsApp digunakan sebagai rujukan dari call to action yang disampaikan melalui platform lain, entah itu media sosial maupun website. Namun saat ini, WhatsApp juga bisa digunakan untuk menyebarkan konten promosi, sekaligus untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan. Contoh CTA yang bisa digunakan di story maupun pesan broadcast WhatsApp seperti:
- Hubungi kami di sini. Frasa ini bisa Anda gunakan di bagian poster maupun pesan di broadcast WA.
- Untuk info selengkapnya, hubungi kami!. Tidak hanya untuk pesan broadcast, frasa ini juga bisa Anda gunakan di story WA, sehingga orang yang tertarik dengan produk Anda dapat secara langsung menghubungi Anda.
Dalam skala bisnis menengah hingga besar, jika Anda menggunakan WhatsApp untuk promosi maupun customer management service, akan lebih efisien jika menggunakan WhatsApp API. Tidak hanya mendapatkan centang hijau, Anda juga akan mendapatkan fitur-fitur tambahan seperti WhatsApp Blast, multi user, hingga integrasi dengan CRM.
Untuk mendapatkannya, silakan isi form yang tertera di bawah ini.
Kewalahan mengelola ribuan
pelanggan bisnis pakai WhatsApp?
Dapatkan centang hijau& kemudahan
untuk ditemukan oleh seluruh pengguna Whatsapp melalui WhatsApp Business DIscovery.
4. Instagram
Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh pebisnis untuk memasarkan produk mereka. Di media sosial ini, Anda bisa menyampaikan call to action baik dengan tulisan (di poster atau di feeds) maupun dengan ucapan (melalui reels). Berikut ini contoh call to action yang bisa Anda gunakan di platform ini:
- Klik link di bio. Biasanya, influencer atau perusahaan mencantumkan link di biografi mereka untuk menjual produk dan jasa. Link ini bisa merujuk ke WhatsApp, website atau aplikasi e-commerce.
- Pesan sekarang! Berbeda dengan CTA di atas, biasanya kata-kata pesan sekarang ini digunakan untuk Insta Ads dan secara otomatis sudah dilengkapi dengan tautan, sehingga dengan mengklik tautan tersebut, konsumen bisa langsung masuk ke WhatsApp, e-commerce atau website penjual.
- Download now! Sama seperti pesan sekarang, teks ini umumnya juga digunakan di Insta Ads. Bedanya adalah kata-kata download now umumnya digunakan untuk memasarkan produk berupa aplikasi.
5. E-commerce
Tidak hanya WhatsApp, saat ini aplikasi e-commerce juga tidak hanya bisa dijadikan rujukan, tetapi juga bisa dijadikan sarana pemasaran menggunakan CTA. CTA di aplikasi e-commerce ini bisa Anda sampaikan secara tertulis melalui live chat, chat broadcast kepada konsumen yang berlangganan maupun saat live video. Berikut ini contoh kalimatnya:
- Gratis ongkir! Tunggu apa lagi?! Pesan Sekarang!
- Klik keranjang kuning di bawah untuk info selengkapnya! Keranjang kuning adalah fitur dari Tiktok Shop yang memungkinkan penjual untuk memasang tautan produk ketika mereka sedang live atau mengunggah konten.
- Beli sekarang dan dapatkan hadiahnya! Kata-kata seperti ini umumnya disampaikan dalam konten promosi dengan format video. Kalimat ini tidak akan lengkap jika tidak Anda sertai dengan tautan yang merujuk ke produk atau toko Anda.
- Cek out sekarang sebelum kehabisan! Sama seperti kata-kata di nomor 3, kata-kata ini harus dilengkapi dengan tautan toko dan produk.
6. YouTube
Sedikit berbeda dengan berbagai platform lain di atas yang notabene berbasis tulisan dan gambar, YouTube adalah platform dengan dominasi pada konten video. Namun demikian, bukan berarti YouTube tidak bisa digunakan untuk mendorong penjualan. Berikut ini contoh call to action untuk jualan di YouTube.
- Cek link di kolom deskripsi, ya! Kalimat seperti ini bisa digunakan oleh influencer atau perusahaan yang ingin memasarkan produknya tapi konten yang dibuat tidak secara langsung merujuk pada produk perusahaan. Link di sini bisa merujuk ke aplikasi e-commerce atau website perusahaan.
- Coba sekarang! Jika Anda ingin beriklan di YouTube, maka Anda bisa menggunakan kata-kata ini dengan dilengkapi tautan yang merujuk ke aplikasi atau website perusahaan Anda atau mitra.
- Buka aplikasi. Sama seperti poin nomor 2, frasa ini juga digunakan pada iklan YouTube. Hanya saja, khusus merujuk pada aplikasi.
- Dapatkan produk ini di minimarket terdekat. Kalimat seperti ini juga bisa Anda gunakan, khususnya jika perusahaan Anda memproduksi barang-barang konsumen, seperti snack, mainan atau peralatan rumah tangga. Kata-kata minimarket terdekat juga bisa diganti dengan “online marketplace kesayangan Anda” dengan disertai identitas atau link yang merujuk ke aplikasi online marketplace tersebut di video.
Manfaat Call to Action untuk Jualan
1. Memberitahu konsumen mengenai langkah selanjutnya
Seperti yang telah disebutkan di atas, CTA tidak hanya penting bagi perusahaan, tetapi juga bagi konsumen. Dengan adanya CTA, konsumen jadi mengetahui langkah apa saja yang dapat mereka lakukan jika tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Misalnya, perusahaan Anda meluncurkan es krim premium baru. Produk ini tidak dapat ditemukan di sembarang tempat. Adanya CTA seperti “Dapatkan produk ini di hypermart terdekat” dapat membantu konsumen yang tertarik untuk membeli produk tersebut menemukan lokasi penjualan produk.
2. Meningkatkan konversi
Ketika konsumen sudah tahu apa yang harus mereka lakukan, ada kemungkinan besar mereka akan membeli produk, sehingga tingkat konversi dari pemasaran ke penjualan menjadi meningkat. Akibatnya, imbal hasil investasi (ROI) dari dana pemasaran yang Anda keluarkan juga meningkat.
Tingkat konversi juga bisa dijadikan sebagai indikator kesuksesan strategi pemasaran. Oleh sebab itu, penggunaan CTA yang tepat juga bisa dievaluasi sebagai bagian dari strategi pemasaran yang tepat.
3. Sebagai instrumen pemasaran yang fleksibel
CTA adalah instrumen pemasaran yang fleksibel bisa diterapkan di mana saja. Tidak hanya di berbagai platform digital sebagaimana berbagai platform di atas, CTA juga bisa diterapkan di baliho, poster, spanduk maupun konten pemasaran lain.
Misalnya, perusahaan Anda memiliki jalur distribusi produk iPhone yang resmi. Maka, Anda bisa menuliskan “Beli iPhone di sini!” di depan toko milik perusahaan. Oleh sebab itu, memasukkan call to action dalam setiap strategi pemasaran Anda adalah hal yang penting.
Cara Membuat Call to Action untuk Jualan
1. Tentukan target pemasaran
Target pemasaran (marketing objective) adalah hal penting untuk menentukan target atau rujukan dari call to action. Sederhananya, tentu CTA yang akan Anda gunakan untuk meningkatkan brand awareness dan CTA yang akan Anda gunakan untuk meningkatkan penjualan akan berbeda.
CTA untuk meningkatkan brand awareness misalnya “Yuk! Baca artikel menarik lainnya”, sementara CTA untuk meningkatkan penjualan “Beli sekarang, sebelum kehabisan!”. Tidak hanya menentukan arah CTA, marketing objective ini nantinya juga penting sebagai bahan evaluasi strategi pemasaran.
2. Tentukan platform dan strategi
Dari pembahasan di atas terlihat bahwasanya penggunaan platform yang berbeda dan strategi yang berbeda bisa jadi akan merujuk pada penggunaan CTA yang berbeda pula. CTA yang digunakan dalam konten YouTube akan berbeda dengan CTA yang digunakan dalam konten artikel maupun sebagai tampilan di website.
Misalnya kata-kata “Jangan lupa, like, share dan subscribe” tentu tidak akan cocok jika ditaruh di landing page website, kecuali jika perusahaan Anda adalah perusahaan media. Oleh karena itu, saat membuat CTA untuk pemasaran, tentukan lokasi dan strategi penggunaan CTA tersebut terlebih dahulu.
3. Gunakan kata-kata perintah atau sugestif
Jika Anda amati pada contoh-contoh di atas, Anda akan mendapati bahwa nyaris semua kalimat CTA berupa kalimat perintah, seperti “Tunggu apa lagi?! Pesan Sekarang!”. Beberapa diantaranya juga dilengkapi dengan kalimat-kalimat bernada sugestif, seperti “Cek out sekarang sebelum kehabisan!” Kalimat sugestif seperti ini bertujuan untuk memberikan “sense of urgency”, sehingga pembeli dapat segera beranjak dan membeli produk Anda.
Beberapa produk juga dipasarkan dengan CTA yang disusun untuk membuat penasaran konsumen. Misalnya “Dapatkan produk ini untuk menurunkan berat badan!” untuk produk susu pembakar lemak.
4. Tempatkan CTA di lokasi strategis
Call to action juga harus ditempatkan di tempat-tempat strategis yang mudah ditemukan konsumen, namun tidak mengganggu mereka dalam menikmati konten yang dibuat. Menurut hemat penulis, penempatan CTA ini juga tergantung dengan platform yang akan digunakan.
Untuk video misalnya, call to action untuk like, share dan subscribe biasanya ditempatkan di bagian awal atau akhir konten supaya penonton tidak terganggu saat menikmati isi konten. Di sisi lain, CTA yang ditempatkan di landing page website umumnya diletakkan di kanan atas layar atau di bagian akhir namun dengan ukuran yang lebih besar.
Hal ini berbeda dengan konten artikel. Tentu akan mengganggu rasanya jika CTA (khususnya CTA langsung, seperti kata-kata “download disini!”) diletakkan di bagian awal artikel. Sebaliknya, umumnya CTA konten artikel diletakkan di bagian akhir atau di bagian tengah konten namun dengan kata-kata yang lebih halus.
5. Komunikasikan dengan jelas
Terlepas dari apapun strategi, platform dan lokasi yang Anda pilih, CTA harus dikomunikasikan dengan jelas. Untuk membuat call to action dengan jelas, pertama Anda harus memperhatikan tanda baca, sebab tanda baca berdampak pada cara orang membaca call to action tersebut. Misalnya, cara baca “Klik disini untuk mendapatkan diskon!” tentu akan berbeda dengan “Klik disini, untuk mendapatkan diskon!”.
Kedua, jika Anda membuat konten audio visual atau audio saja yang menggunakan voice over, pastikan voice over talent Anda memiliki artikulasi yang jelas dan mengucapkan CTA dengan intonasi yang sesuai.
Nah, itu tadi contoh call to action (CTA) dan cara membuatnya. Temukan artikel menarik seputar bisnis di ShopKey blog, ditunggu ya!