Sebelum memasarkan produk, penting sekali menentukan segmentasi pasar yang tepat agar mampu menjangkau lebih banyak konsumen. Segmentasi pasar adalah kategori atau kelompok target pasar yang ingin dicapai dengan tujuan meningkatkan penjualan.
Segmentasi pasar merupakan pondasi marketing yang berpengaruh pada kesuksesan bisnis, sehingga harus tepat dalam menyusun strategi supaya pemasarannya bisa tepat sasaran. Ketahuilah cara menentukan segmentasi pasar dan contohnya dengan benar berikut ini.
Apa itu Segmentasi Pasar?
Segmentasi pasar adalah strategi penentuan target konsumen dengan membaginya ke dalam kelompok atau kategori tertentu secara lebih spesifik. Tujuannya untuk menjangkau lebih banyak konsumen sekaligus meningkatkan penjualan.
Langkah segmentasi pasar harus dilakukan dengan tepat sesuai strategi bisnis yang diterapkan. Penting sekali menerapkan strategi yang tepat, sebab perusahaan menjadi tahu seperti apa kebutuhan, minat, maupun permasalahan konsumen.
Adanya segmentasi pasar mempermudah perusahaan menentukan strategi pemasaran yang lebih terorganisir, menganalisa kebutuhan serta permasalahan konsumen, mengevaluasi bisnis, hingga menganalisa kompetitor dengan segmen yang sama. Apabila diterapkan secara tepat, operasional bisnis tak hanya lebih terarah, tetapi juga mampu mencapai target dengan cepat.
Syarat Segmentasi Pasar yang Efektif
Cara menentukan segmentasi target konsumen, tak bisa dilakukan secara sembarangan. Penuhi syarat segmentasi pasar berikut ini jika ingin hasilnya efektif!
1. Terukur (measurable)
Syarat segmentasi pasar yang pertama adalah terukur atau measurable, artinya pengelompokan tersebut harus mampu mengukur daya beli, potensi, serta jumlah kebutuhan sumber daya secara jelas (bukan perkiraan). Jika syarat ini tak dipenuhi, pemasaran produk lebih susah dilakukan. Jadi, perusahaan perlu memiliki data akurat supaya lebih mudah mengelompokkan target konsumen.
2. Logis dan berpengaruh (logic and substantial)
Syarat selanjutnya, yaitu logis dan berpengaruh. Artinya, pengelompokan target konsumen sasaran harus berpeluang besar dalam memperoleh keuntungan. Anda perlu memastikan bahwa target pembeli tak sebatas berminat dengan penawaran produk, tetapi juga punya keinginan untuk membelinya.
Usahakan tak sebatas memikirkan keuntungan yang besar, tetapi juga perlu memahami bagaimana proses mendapatkan keuntungan tersebut. Salah satunya dengan meyakinkan calon pembeli atau pelanggan agar mau membeli produk atau layanan yang perusahaan Anda tawarkan.
3. Dapat dibedakan (differentiable)
Ketika melakukan pengelompokan pasar, harus dapat dibedakan dengan segmentasi lainnya. Dibandingkan memilih target yang homogen atau sama, sebaiknya pilih yang heterogen (berbeda-beda) agar memperoleh konsumen lebih luas dan banyak.
Syarat differentiable atau dapat dibedakan membuat pebisnis dapat mengelompokkan target secara lebih spesifik, misalnya berdasarkan jenis kelamin, usia, kebiasaan, dan sebagainya. Apabila perbedaannya terlihat, strategi pemasaran dapat ditentukan secara lebih mudah dan terarah.
4. Dapat diakses dan realistis (accessible and actionable)
Syarat segmentasi pasar lainnya, yaitu harus dapat diakses dan realistis. Artinya, membutuhkan media yang mudah diakses dan benar-benar ada untuk mempermudah calon konsumen memperoleh informasi produk.
Informasi yang mudah diakses dan jelas, juga mempermudah perusahaan memperoleh pelanggan. Misalnya, melalui media cetak maupun sosial media seperti Instagram, WhatsApp Business, dan TikTok.
Jenis Segmentasi Pasar
Selain syarat yang harus dipenuhi, pemilik bisnis perlu melakukan analisa tujuh jenis variabel segmentasi pasar sebelum menerapkan strategi pemasaran. Ketahuilah tujuh variabel segmentasi pasar berikut beserta penjelasannya.
1. Waktu
Variabel segmentasi waktu jarang digunakan, namun berguna ketika diterapkan untuk musim atau momen tertentu. Misalnya jastip (jasa titip) tiket konser pasti ramai diburu ketika menjelang acara konser.
Variabel ini meskipun jarang dipakai, tetaplah penting. Menggunakan variabel waktu membuat pemilik usaha dapat lebih gampang membaca momentum untuk mengetahui kapan waktunya konsumen membutuhkan produk ataupun jasa tersebut.
2. Lokasi
Jenis segmentasi lokasi penting sekali dipertimbangkan, apalagi di Indonesia kondisi geografisnya berbeda-beda antar daerah. Variabel lokasi membantu pemilik usaha mengetahui kebutuhan konsumen berdasarkan kondisi geografisnya, serta dapat menghemat biaya operasional karena lebih dekat dengan konsumen.
Contohnya jika Anda hendak membangun usaha kedai es krim di perkotaan, maka harus membangunnya di pemukiman padat penduduk, seperti lingkungan mahasiswa ataupun ruang publik. Sebaliknya jika tak mempertimbangkan lokasi, jualan sudah pasti sepi. Contoh lainnya warga asing ingin membangun perusahaan sepatu dan sasarannya adalah orang Indonesia karena lebih dekat dengan konsumen.
3. Demografi/kependudukan
Selanjutnya, terdapat jenis segmentasi berupa demografi atau kependudukan. Demografi banyak digunakan karena menunjukkan karakteristik target, antara lain usia, jenis kelamin, profesi, penghasilan, pendidikan, dan lainnya.
Contoh penerapannya adalah ketika pengusaha berencana membangun tempat minum kopi di suatu area padat penduduk. Maka perlu mempertimbangkan siapa konsumen yang akan mendatanginya, dilihat berdasarkan karakteristik masyarakat setempat apakah cocok untuk anak muda saja atau malah semua kalangan.
4. Harga
Harga merupakan variabel lainnya yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan langkah segmentasi pasar. Pemilik bisnis sebaiknya menentukan harga jual produk/layanan dengan melihat kondisi ekonomi atau golongan konsumen agar penjualan bisa maksimal.
Misalnya sepatu wanita dengan harga jutaan pasti akan susah laku jika dijual di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sebaliknya, sepatu wanita seharga puluhan hingga ratusan ribu dengan kualitas baik, kemungkinan besar lebih cepat laku pada hampir semua kalangan.
5. Psikografi
Pertimbangan lainnya, cobalah melihat dari variabel psikografi yang merupakan pengkategorian pemasaran berdasarkan cara audiens merespon suatu tren. Ini meliputi nilai, gaya hidup, cara menyikapi, minat, kepribadian, serta motivasi. Sifatnya cenderung subjektif, sehingga anomalinya cukup besar.
6. Behavior/perilaku
Variabel perilaku (behavior) menunjukkan bagaimana cara target bertindak dilihat berdasarkan kebiasaan serta status audiens tersebut. Sebagian orang ada yang mempunyai kebiasaan konsumtif, impulsive buying, atau mungkin malah hemat dan banyak pertimbangan sebelum berbelanja.
7. Sosial-budaya
Dalam pendekatan pemasaran, tak kalah penting memperhatikan variabel sosial dan budaya masyarakat setempat dengan melihat adat-istiadat, norma, suku, ras, maupun agama. Misalnya melihat dari segi agama dan budaya, peluangnya mustahil jika menjual produk makanan mengandung babi di tempat dengan mayoritas beragama Islam (muslim).
Cara Menentukan Segmentasi Pasar yang Tepat
Penerapan strategi bisnis yang matang membantu menjangkau lebih banyak konsumen. Pelajari cara menentukan segmentasi pasar yang tepat agar mampu meningkatkan penjualan secara signifikan.
1. Tentukan target pasar
Langkah segmentasi pasar yang pertama, yaitu tentukanlah target pasar Anda. Mulailah dari memperhatikan siapa konsumennya, apakah itu pelanggan baru (new consumer) ataukah pelanggan tetap.
Setelah itu, kategorikan menjadi lebih spesifik menggunakan variabel seperti pada pembahasan sebelumnya. Menentukannya berdasarkan variabel, membantu perusahaan lebih tahu tentang kebutuhan konsumen.
2. Cari tahu permasalahan serta kebutuhan konsumen
Cara menentukan segmentasi pasar selanjutnya setelah memetakan target berdasarkan variabel adalah mencari tahu permasalahan serta kebutuhan konsumen. Tujuannya untuk menyesuaikan produk yang Anda jual kepada mereka.
Caranya bisa dengan bertanya langsung maupun memberikan sampel produk. Intinya, Anda harus melakukan pendekatan untuk memperoleh jawaban supaya dapat mengidentifikasi permasalahan serta kebutuhan target. Bisa dengan menanyakan keluhan atau kendala terkait kebutuhan mereka.
3. Cari tahu kebiasaan konsumen
Langkah segmentasi pasar berikutnya, yaitu mempelajari kebiasaan mereka. Amati bagaimana cara mereka berbelanja, memakai produk, keadaan sebelum dan sesudah memakainya, aktivitas sehari-hari, hingga melihat pola tren penggunaan produk terkait.
Ini merupakan langkah tambahan untuk memperoleh gambaran calon konsumen. Dengan begitu, lebih mudah bagi perusahaan menargetkan sasaran penjualan secara tepat guna meminimalisir risiko kerugian.
4. Lakukan pengolahan dan analisis data
Setelah pengumpulan data mengenai permasalahan, kebutuhan, serta kebiasaan konsumen, lanjutkan dengan melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahap ini, Anda dapat membaca seberapa besar peluang produk bisa laku di pasaran.
Selain membantu mengetahui peluang pasar, melakukan analisis data juga membantu Anda dalam merancang strategi bisnis secara matang. Sehingga, pemasaran pun dapat dilakukan lebih tepat sasaran.
5. Terapkan strategi pemasaran yang tepat
Sudah mendapatkan kesimpulan dari hasil pengolahan serta analisis data? Langkah segmentasi pasar berikutnya, yakni menerapkan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Setiap segmen tentu memiliki karakteristik berbeda, sehingga cara pemasarannya pasti berbeda.
6. Evaluasi respon pasar
Ketika sudah menerapkan strategi pemasaran, Anda harus memperhatikan bagaimana respon konsumen terhadap produk/layanan yang diberikan. Anda dapat memperhatikan bagaimana ulasan produk yang diberikan maupun pengalaman mereka sebagai customer. Catat seluruh responnya sebagai bahan evaluasi perusahaan.
Kumpulkan semua data hasil penerapan strategi pemasaran tersebut, perhatikan apa saja kelebihan maupun kekurangannya. Lakukan evaluasi agar dapat memperbaiki kekurangan sebelumnya di kemudian hari.
Contoh Segmentasi Pasar
Sudah memahami bagaimana cara menentukan segmentasi pasar agar tepat sasaran? Supaya tidak bingung, kami berikan contoh segmentasi pasar yang mungkin dapat Anda terapkan sebagai strategi bisnis.
Misalnya Anda berencana menjual baju thrift dengan sasaran anak muda yang tinggal di perkotaan. Maka, variabel segmentasi yang dapat diambil, yaitu lokasi, demografi, dan perilaku.
Lokasinya berada di perkotaan dekat dengan kampus dan perkantoran. Sasarannya adalah masyarakat umum berusia 20-30 tahun.
Berdasarkan hasil analisa, sebagian besar masyarakat memiliki kebiasaan membeli pakaian secara online, namun sebagiannya lagi lebih suka langsung datang ke toko. Maka, Anda sebagai penjual dapat mempertimbangkan untuk memasarkan produk secara online maupun membangun toko baju offline untuk memenuhi kebutuhan konsumen target.
Begitulah menentukan langkah segmentasi pasar agar tepat sasaran. Terapkan pada bisnis Anda supaya dapat merencanakan strategi bisnis secara lebih matang.