Sudah bukan rahasia lagi kalau adanya komputer dan internet membuka banyak model bisnis baru. Salah satunya adalah bisnis dropship. Bisnis yang satu ini banyak digemari oleh generasi muda maupun ibu-ibu rumah tangga yang ingin mencari tambahan uang sambil merawat putra putrinya.
Hal ini karena bisnis dropship relatif mudah dilakukan, tidak perlu pergi dari rumah dan memiliki nominal modal yang terjangkau. Tertarik untuk menggeluti bisnis ini? Yuk simak artikel tentang cara memulai bisnis dropship tanpa modal ini:
Apa Itu Bisnis Dropship?
Dropshipping adalah model bisnis online yang memungkinkan penjual untuk tidak memiliki stok barang dagang. Dalam bisnis ini, penjual hanya membantu supplier untuk memasarkan produknya, sementara pengiriman produk sepenuhnya dilakukan oleh supplier itu sendiri.
Konsep dropshipping berbeda dengan konsep reselling. Pada model bisnis reselling, penjual perlu mengisi stok barang terlebih dahulu sebelum menjualnya kembali kepada konsumen akhir. Selain itu, umumnya harga barang pada bisnis dropship ada kemungkinan ditentukan oleh supplier, sementara harga barang pada reseller ditangani oleh reseller itu sendiri.
Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab tentunya supplier tetap akan mempertimbangkan nominal keuntungan yang bisa diperoleh para dropshipper.
Saat ini bisnis dropship tidak hanya bisa dilakukan melalui media sosial, tetapi juga menggunakan aplikasi online marketplace. Saat ini banyak aplikasi online marketplace yang terbuka terhadap pembelian barang dari dropshipper dan memungkinkan pelaku bisnis ini untuk membuka toko online yang menjual barang yang di-dropship tersebut.
Bisnis model ini banyak diminati karena praktis dan menguntungkan. Penjual hanya perlu mengunggah foto dan keterangan mengenai barang terkait ke sosial media atau toko online mereka, baru ketika ada pesanan, mereka harus menghubungi supplier produsen barang tersebut supaya barangnya dikirim. Jadi, Anda tidak memerlukan toko fisik karena bisa menjadi usaha rumahan yang dijalankan secara online.
Namun bukan berarti bisnis ini datang tanpa risiko. Risikonya adalah ketika pembeli mengajukan pengembalian produk dan memberi review jelek ke toko Anda. Jika Anda tidak bekerjasama dengan supplier yang bisa menerima pengembalian (retur), maka mau tidak mau Anda harus mengganti uang pembelian produk tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda berhati-hati dalam memilih produk dan supplier.
Cara Memulai Bisnis Dropship Bagi Pemula
Menjadi dropshipper bisa menjadi ide bisnis penghasil uang setiap hari yang menarik. Bagaimana cara memulainya bagi pemula? Ikuti langkah-langkah di bawah ini.
1. Tentukan jenis produk
Langkah pertama untuk membuka bisnis dropship bagi pemula adalah menentukan jenis produk. Umumnya, bisnis ini dibuka untuk menjual produk fashion atau kebutuhan rumah tangga. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga Anda bisa membuka bisnis ini untuk jenis produk lain.
Dalam menentukan jenis produk ini, Anda harus:
- Melakukan riset pasar untuk menentukan produk apa yang paling laris di bisnis dropship. Riset pasar juga penting untuk memetakan kemampuan kompetitor.
- Menentukan target konsumen. Target konsumen ini penting untuk menentukan harga, sebab daya beli masing-masing konsumen berbeda.
- Kemampuan Anda untuk menanggung risiko retur. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwasanya tidak semua supplier menerima pengembalian barang, sehingga mau tidak mau Anda harus mengganti uang pembelian. Semakin besar nilai uang pembelian tersebut, tentunya semakin besar pula risiko yang harus Anda tanggung.
- Kualitas produk. Untuk menghindari retur dan review jelek di toko online, sebaiknya Anda memilih produk yang berkualitas. Ketahuilah bahan-bahan produk tersebut, dan kalau perlu lihat dan sentuh dulu barangnya untuk memastikan kalau kualitasnya bagus.
2. Tentukan supplier
Langkah selanjutnya adalah menentukan supplier. Supplier adalah pihak utama yang akan Anda ajak kerjasama, sehingga pastikan Anda memilih supplier terpercaya. Selain itu, perhatikan juga fasilitas dan kontrak dropship yang ditawarkan oleh supplier tersebut. Cek, apakah mereka menerima retur atau tidak.
Selain melalui aplikasi online marketplace atau website, Anda juga bisa mencari supplier produk di pasar-pasar besar. Para pedagang di pasar tersebut adalah mitra potensial Anda, sebab Anda ingin membuka bisnis ini, sementara mereka belum tentu memiliki waktu dan kemampuan untuk membuka bisnis online.
Untuk menyeleksi para supplier tersebut, Anda bisa membuat daftar kelebihan dan kekurangan masing-masing perusahaan di laptop maupun di buku. Catat bagaimana kontrak yang ditawarkan, sistem bagi untungnya dan lain sebagainya. Jangan lupa cek juga website dan media sosial mereka untuk memastikan kredibilitas supplier tersebut.
3. Tentukan harga
Harga adalah faktor penting dari penjualan dan pemasaran. Tidak jarang supplier menawarkan diskon atau harga khusus untuk dropshipper. Namun, sebaiknya Anda tetap menaikkan harga dari supplier tersebut. Selain karena meningkatkan keuntungan, hal ini karena:
- Tidak semua supplier memberikan diskon.
- Kenaikan harga di online marketplace memungkinkan Anda untuk bisa lebih fleksibel dalam menerapkan diskon.
- Ada biaya administrasi marketplace yang harus dipertimbangkan.
Namun demikian, pastikan harga produk Anda tidak jauh dari harga produk yang sama di pasaran. Bahkan kalau memungkinkan, Anda bisa mematok harga yang lebih rendah. Oleh karena itu sebelum menentukan harga, Anda harus melakukan riset pasar terlebih dahulu.
4. Tentukan strategi penjualan dan jalur pemasaran
Saat ini ada banyak jalur pemasaran online maupun offline yang bisa Anda coba. Setiap jalur penjualan memiliki ciri khasnya tersendiri, sehingga mau tidak mau Anda harus menyusun strategi penjualan yang pas untuk memaksimalkan penjualan dari masing-masing jalur.
Berikut ini beberapa jenis jalur pemasaran tersebut, seperti:
- Melalui sosial media, seperti Line Shopping, Instagram Shopping, Tiktok Shop dan lain sebagainya.
- Melalui online marketplace. Untuk memperluas pangsa pasar, Anda juga bisa menggunakan aplikasi online marketplace dari luar negeri, seperti Amazon atau Alibaba.
- Melalui website.
- Pemasaran offline. Dalam hal ini, tidak jarang pemasaran offline digunakan untuk menjual kembali produk yang dikembalikan oleh customer. Dengan demikian, Anda bisa meminimalisir nominal kerugian.
Selain merumuskan strategi pemasaran yang sesuai dengan masing-masing jalur pemasaran di atas, salah satu tantangan membuka toko di banyak aplikasi dan toko offline adalah mengatur administrasi keluar masuknya barang.
Bukan tidak mungkin pada tanggal-tanggal tertentu, bisnis Anda menerima pembelian yang lebih banyak dari seharusnya. Hal ini tentu akan menyulitkan Anda. Belum lagi Anda harus memesan ulang atau menghubungi pihak supplier.
Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menggunakan aplikasi ShopKey. Dengan menggunakan aplikasi ini, data penjualan produk di toko online Anda bisa langsung disesuaikan begitu ada pesanan masuk, sehingga bisa mengurangi risiko pesanan double.
Selain itu, aplikasi ShopKey juga memiliki fitur keyboard ShopKey. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menjawab pertanyaan atau tanggapan pelanggan dengan cepat, mengecek dan membagikan ongkos kirim dengan praktis, serta membuat katalog cantik dengan tanpa pusing. Dengan demikian, bisnis dropship atau bisnis online apapun yang Anda bangun bisa lebih praktis.