Ada banyak cara yang bisa ditempuh oleh seorang individu untuk mendapatkan penghasilan. Selain dengan menjadi karyawan dan mendapatkan gaji, Anda juga bisa menjadi seorang tenaga profesional atau menjadi seorang wirausahawan.
Terlepas dari jalan apapun yang Anda pilih, setiap jalan tentunya memiliki keuntungan dan risiko berbeda yang tetap harus dipertimbangkan. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian membuka bisnis sendiri atau menjadi seorang wirausahawan:
Keuntungan Berwirausaha
1. Kebebasan untuk mewujudkan idealisme menjadi nyata
Dengan membuka bisnis sendiri, Anda tidak terikat dengan kontrak yang mengharuskan Anda melakukan sesuatu atau memproduksi sesuatu. Ini artinya, Anda bebas untuk menciptakan produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan atau inovasi Anda sendiri.
Pendiri perusahaan teknologi Michael Dell misalnya, mendirikan perusahaan produsen komputer tersebut pada tahun 1980-an atas dasar kepercayaan kalau menjual komputer customize langsung ke pelanggan dapat mendatangkan keuntungan. Visinya tersebut terbukti berhasil dan perusahaannya tetap bertahan hingga kini.
2. Kebebasan untuk mewujudkan hobby menjadi penghasilan
Banyak orang yang berkutat dengan pekerjaan yang tidak mereka sukai dan membosankan dengan menjadi karyawan di sebuah perusahaan atau menjadi PNS. Dengan membuka bisnis sendiri, Anda bisa menjadikan hal yang Anda sukai untuk mendapatkan penghasilan.
Contohnya adalah pendiri sebuah tempat makan terkenal di Yogyakarta, Waroeng SS. Tempat makan yang didirikan pada tahun 2002 oleh Yoyok Hery Wahyono dibangun atas kesenangan yang bersangkutan terhadap dunia kuliner dan sambal.
3. Potensi untuk mengembangkan diri lebih jauh lagi
Membuka bisnis atau perusahaan sendiri mirip dengan membesarkan seorang anak. Bahkan sampai perusahaan tersebut sukes dan besar, Anda sebagai pendiri atau pimpinan tetap dituntut untuk belajar dan berkembang. Ini artinya, sepanjang Anda membangun bisnis tersebut, Anda juga akan mengembangkan potensi diri Anda sendiri.
Mari ambil contoh dari Salman Khan, pendiri lembaga kursus online, Khan Academy. Perusahaan yang kini jasanya telah digunakan oleh lebih dari 70 juta orang di dunia tersebut berawal dari bimbingan belajar biasa yang dibuka oleh pendirinya. Karena semakin banyaknya permintaan bimbel, Khan lantas membuat video pembelajaran di YouTube.
Metode pembelajaran Khan ini banyak disukai, sehingga usahanya terus berkembang. Meskipun demikian, dia juga tidak lepas dari kritik mengingat bahwasanya Khan tidak memiliki background keilmuan di bidang pendidikan. Alih-alih berhenti, Khan mengembangkan bisnisnya dengan merekrut tim spesialis konten yang mahir di bidangnya dan mengakui kalau pembelajaran yang disediakan di Khan Academy memang hanya untuk membantu siswa memahami pelajaran di sekolah mereka.
4. Kesempatan untuk meraih keuntungan finansial yang lebih besar
Membuka bisnis itu adalah sebuah investasi jangka panjang. Jika perusahaan Anda sukses, penghasilan Anda tidak hanya akan besar, tetapi juga Anda dapat mewariskan kekayaan, bisnis dan banyak kesempatan yang Anda dapatkan kepada anak dan cucu Anda kelak.
Contoh mudahnya adalah pengusaha Indonesia Chairul Tanjung. Dikenal sebagai anak singkong dan tumbuh dari keluarga pas-pasan, Chairul memulai bisnisnya pada 1987 dan terbukti sukses hingga kini. Tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial yang besar untuk dirinya sendiri, keuntungan perusahaan bentukan Chairul juga memperbesar peluang anak-anaknya untuk menjadi orang yang sukses.
Dengan tetap berusaha keras, setidaknya anak-anak Chairul mendapatkan akses pendidikan, keuangan dan jaringan (networking) yang dibutuhkan untuk menjadi orang sukses karena usaha yang dibangun dari 0 oleh ayahnya.
5. Membuka peluang kerja
Keuntungan membuka bisnis sendiri tidak hanya untuk diri sendiri atau keluarga, tetapi juga untuk orang-orang sekitar. Dengan menjadi seorang wirausaha, Anda bisa membantu pemerintah untuk menyerap tenaga kerja dan menekan tingkat pengangguran.
Ketika Anda memutuskan untuk membuat bengkel dan toko sparepart motor misalnya, Anda setidaknya membutuhkan satu teknisi dan satu tenaga kasir untuk membantu mengelola bisnis. Karyawan tersebut bisa Anda ambil dari muda mudi yang tinggal di sekitar rumah, sehingga mereka tidak perlu merantau untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
6. Fleksibilitas waktu
Jika Anda menjadi seorang wirausahawan, Anda tidak akan terikat kontrak kerja 8 jam sehari dari jam 8.00-16.00. Anda bebas mengatur jam dan beban kerja Anda sendiri karena tidak ada atasan yang bisa mengatur jadwal bisnis Anda. Ini artinya, Anda bisa menggunakan waktu senggang bisnis Anda untuk berkumpul bersama keluarga.
Kekurangan Berwirausaha
1. Membutuhkan komitmen yang tinggi
Anda ingin sukses berbisnis? Maka salah satu tantangan yang harus Anda hadapi adalah sifat bisnis yang membutuhkan tingkat komitmen yang tinggi. Tingkat komitmen ini seringkali berwujud berkurangnya jam tidur dan waktu bersama keluarga, dan sifat pantang menyerah ketika kondisi perusahaan sedang tidak baik.
2. Penghasilan yang tidak menentu
Tantangan lain yang harus dihadapi oleh seorang pebisnis adalah besaran penghasilan yang tidak menentu. Sama seperti toko, kadang ramai dan kadang sepi. Hal ini menuntun seorang pebisnis untuk pandai-pandai dalam mengatur keuangan pribadi maupun perusahaan. Khususnya apabila perusahaan tersebut dibangun dengan menggunakan pinjaman dari pihak ketiga.
3. Risiko kegagalan
Jangankan bisnis Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM), bahkan startup yang sudah mendapatkan pendanaan dari perusahaan venture capital (VC) sebesar miliaran rupiah saja masih berpeluang untuk gagal. Padahal seharusnya perusahaan yang sudah mencapai tahap ini memiliki model bisnis yang bagus dan tim ahli di belakangnya.
Risiko kegagalan dan kehilangan semua modal investasi adalah tantangan terbesar dari seorang pebisnis. Namun, seorang pebisnis yang baik tidak akan menyerah begitu saja dan tetap akan berusaha membangun perusahaannya sendiri meskipun membutuhkan waktu beberapa tahun untuk istirahat dan membangunnya kembali.
4. Tanggung jawab yang kompleks
Sebelum bisnis Anda sukses dan Anda dapat merekrut tim ahli untuk bekerjasama, Anda harus mengerjakan proses bisnis dari hulu ke hilir mulai dari perencanaan produksi hingga pemasaran. Walaupun Anda sudah bisa mempekerjakan orang, tantangan selanjutnya adalah bagaimana Anda dapat mendelegasikan sebagian pekerjaan Anda kepada mereka dan membuat mereka percaya dengan visi misi perusahaan Anda.
Ini artinya, Anda dituntut untuk memiliki skill komunikasi, kepemimpinan dan manajemen sumber daya manusia yang baik. Skill ini memang bisa didapatkan dari pelatihan, namun umumnya membutuhkan praktik yang cukup lama dan intens supaya bisa matang.
Apakah Menjadi Wirausaha Cocok Untuk Anda?
Tidak semua orang harus menjadi wirausaha. Setiap orang pasti memiliki jalan rezekinya masing-masing. Jika Anda tertarik untuk menekuni bidang ini, maka Anda harus bertanya kepada diri sendiri mengenai kesiapan modal, skill dan mental yang Anda miliki dalam menghadapi berbagai kelebihan dan kekurangan di atas. Umumnya, seorang pebisnis yang membangun usahanya dari nol adalah orang yang memberanikan diri untuk mengambil risiko (risk taker). Jadi, tanyakan pada diri Anda mengenai hal ini.